Jumat, 16 Mei 2014

PERENCANAAN ORGANISASIKEWIRAUSAHAAN

DEFINISI PERENCANAAN Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dan dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan : 1.Perlindungan(Protective)Yaitu,meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisibisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan. 2. Kesepakatan (Affirmative) Yaitu, meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional” Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan. JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI : Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan, yaitu : 1.Perencanaan Strategis Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya. Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih. Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun. Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang. 2.Perencanaan Taktis / Taktik Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian. Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi. 3.Perencanaan Operasional Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional. Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat. Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik. Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN Tingkatan Manajemen dalam waktu perencanaan : 1. Manajemen puncak Yaitu, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak dan menggunakan waktu perencanaan lebih banyak dibanding manajemen tingkat menengah dan bawah. 2. Manajemen tingkat Yaitu, menengah menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah. 3. Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dalam kegiatan operasional dari organisasi dan mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN 1. Pendekatan Probabilitas Tinggi Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan organisasional dapat diukur 2. Pendekatan Maksimisasi. Perencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis. 3. Pendekatan Adaptasi Yaitu, penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga analisa dan perubahan yang dihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan RENCANA-RENCANA Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi dalam pencapaian tujuan. Empat Dimensi suatu Rencana : 1. Perulangan dimensi yang menguraikan jangka dimana suatu rencana digunakan dari waktu ke waktu 2. Waktu dimensi adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek 3. Jangkauan dimensi menguraikan bagian dari sistem manajemen total dimana rencana ditujukan 4. Tingkatan dimensi menunjukkan tingkatan organisasi yang dirancang untuk tingkatan manajemen puncak, rencana tingkat menengah dan bawah untuk manajemen menengah dan bawah dimana sistem manajemen ini saling tergantung. JENIS-JENIS RENCANA 1. Rencana Tetap 2. Kebijaksanaan-Kebijaksanaan 3. Prosedur 4. Aturan-Aturan 5. Rencana Sekali Pakai 6. Program 7. Anggaran ALAT-ALAT PERENCANAAN 1. Peramalan (Forecasting) Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi 2. Metode Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method) Memprediksi penjualan dimasa datang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan yang biasa disajikan dalam bentuk grafik 3. Penjadwalan (Scheduling) Merupakan proses perumusan daftar aktivitas mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas merupakan bagian integral dari rencana organisasional PENGORGANISASIAN Definisi Pengorganisasian Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya. TEORI ORGANISASI KLASIK Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok : 1.Kegiatan-kegiatan tehnikal 2.Kegiatan-kegiatan komersial 3.Kegiatan-kegiatan financial 4.Kegiatan-kegiatan keamanan 5.Kegiatan-kegiatan akutansi 6.Kegiatan-kegiatan manajerial Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi, yaitu : 1. Pembagian kerja (division work) 2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility) 3. Disiplin (discipline) 4. Kesatuan perintah (unity of command) 5. Kesatuan pengarahan (unity of direction) 6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest) 7. Balas jasa (remuneration of personnel) 8. Sentralisasi (centralization) 9. Rantai scalar (scalar chain) 10. Aturan (order) 11. Keadilan (equity) 12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel) 13. Inisiatif (initiative) 14. Semangat korps (esprit de corps) Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalism atau teori fungsionalisme Fayol , yaitu : 1. Perencanaan (planning), 2. Pengorganisasian (organizing), 3. Pemberian perintah (commanding), 4. Pengkoordinasian (coordinating), dan 5. Pengawasan (controlling) DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL : PANDANGAN KONTINGENSI Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal : 1. Kekuatan pada diri wirausahawan 2. Kekuatan pada tugas 3. Kekuatan pada lingkungan 4. Kekuatan pada bawahan PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR) Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja Keuntungan : 1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat 2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain 3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien 4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk Kerugian : 1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia 2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun http://wwwassegaf.blogspot.com/2011/06/perencanaan-organisasi-kewirausahaan.html http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan/ http://studimanajemen.blogspot.com/2012/09/manfaat-perencanaan.html http://chikaadlia.blogspot.com/2013/05/perencanaan-organisasi-kewirausahaan.html http://stiacomunitypalu.blogspot.com/2012/11/beberapa-arti-perencanaan-menurut-para.html

Minggu, 04 Mei 2014

 Rencana Pemasaran Pemasaran adalah seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan mentukan harga hingga dapat mempromosikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembelinya. Rencana Pemasaran juga bias diartikan suatu proses menentukan dengan tepat untuk mempromosikan barang dan jasa sampai mencapai tujuannya yaitu untuk memuaskan kebutuhan pembeli.  Berakhirnya Usaha dan Sumber Daya MAnusia BAgi Organisasi Kewirausaan 1. Kepailitan ( Kegagalan dalam berwirausaha) Banyak usaha baru berakhir dengan kepailitan. Kegagalan yang tentunya sangat menyakitkan bagi para wirausahawan dan terlalu sering bahwa kegagalan tersebut seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar dari faktor-faktor tertentu dalam operasi bisnis. Terdapat dua alternative bagi badan usaha yang berada pada posisi mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Dua altrnatif tersebut adalah: a. Likuidasi b. Reorganisasi 2. Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnis adalah sebagai berikut: a. Menghindari optimis yang berlebih-lebihan ketika bisnis menunjukkan keberhasilannya b. Membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengan tujuan yang jelas. c. Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindari kapitalisasi d. Selalu berada didepan dalam pasar. e. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisa menyebabkan perusahaan berada dalam bahaya. 3. Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia : a. Perekrutan karyawan, yaitu Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyadiakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong . b. Seleksi calon karyawan, yaitu Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. c. Pelatihan karyawan, yaitu Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya. d. Penilaian hasil kerja 4. Tanda-tanda Kepailitan Wirausahawan hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang mungkin merupakan peringatan yang sulit. Sering wirausahawan tidak menyadari apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidak bisa dihindarkan.  Beberapa peringatan awal yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalah sebagai berikut: a. Kelalaian dalam managemen keuangan b. Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar c. Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat pembayaran karena arus kas yang buruk. d. Kontrak yang diterima dibawah jumlah standar untuk menghasilkan kas. e. Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya. f. Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan. g. Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan. h. Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan. i. Pemasok meminta pembayaran secara kontan. j. Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.
KEWIRAUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Para wirausaha dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industri pada akhir abad kedelapan belas. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwringht, dan lain-lain. Orang - orang jenis ini sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru. Para wirausahaan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak terbatas. Beberapa mempunyai uang, dan bukan berasal dari golongan bangsawan. Mereka muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilai kerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagian tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan (Masykur Wiratmo, 1996: 2). KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN : 1. Punya rasa percaya diri dan kemandirian yang tinggi. 2. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh. 3. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang. 4. Mau dan mampu bekerja keras dan menekuni bidang usahanya tanpa kenal menyerah. 5. Mau dan mampu berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal 6. Mau dan mampu bernegosiasi dengan win-win solution. 7. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin. 8. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan mengelola dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship). 9. Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang modern 10. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan. PENENTUAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan (karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)  Kemampuan inovatif, Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.  Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity),bisa merubah sesuatu yang tidak terstruktur menjadi struktur  Keinginan untuk berprestasi, dalam kewirausahaan kita harus mempunyai keyakinan untuk meraih mimpi agar kita bisa mencapi prestasi yang kita inginkan.  Kemampuan perencanaan realistis, perencanaan dalam kewirausahaan untuk mengembangkan usahanya harus dengan matang agar bisa memuaskan pelanggan untuk membeli produk kita lagi  Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, focus dengan apa yang di capai  Obyektivitas,fakta  Tanggung jawab pribadi, dalam berwirausaha kita harus mempunyai tanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan yang maksimal  Kemampuan beradaptasi, dalam memasarkan produk kita bisa beradaptasi di lingkungan atau masyarakat di sekitar  Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator,mampu mengajak orang lain untuk menjadi partnernya METODE ANALISA DIRI SENDIRI Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi. Ada 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu : 1. kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), 2. kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan 3. kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan PENGEMBANGAN N ACH n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain:  Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan  Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain  Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.  Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU Orientasi Internal dan Eksternal Keingin tahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal dan Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru. Orientasi Internal memiliki 3 tahap pengguna sumber saya internal, yaitu : 1.Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan 2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya 3.Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan Orientasi Eksternal didapat dari : 1.Konsumen 2.Perusahaan yang sudah ada 3.Saluran distribusi 4.Pemerintah 5.Penelitian dan Pengembangan Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru : Pencarian bermacam-macam gagasan yang menjanjikan merupakan titik pangkal dalam proses pengembangan produk baru. Penggalian gagasan terutama mulai dari perbaikan tambahan atas produk yang ada sekarang sampai ke produk yang sama sekali baru bagi pasar dunia. Sumber Gagasan Titik awal sebuah program produk baru yang efektif di penjuru dunia adalah sebuah sistem informasi yang menggali ide produk baru dari semua sumber yang secara potensial berguna, dan menyalurkan ide tersebut ke dalam penyaringan yang relevan dan pusat keputusan di dalam organisasi. Tujuannya adalah membuat suatu pemunculan gagasan dan program evaluasi yang memenuhi kebutuhan perusahaan. Bagi sebagian besar perusahaan, program pencarian ide kemungkinan akan ditujukan dalam rentang produk dan keterlibatan pasar yang konsisten dengan misi dan tujuan korporat dan strategi unit bisnis. Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk : Tahap tahap dalam perencanaan dan pengembangan produk, yaitu :  Tahap Gagasan adalah Suatu Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber. Misalnya: a. departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). b. gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek: (1) spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial; dan (2) definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.  Tahap Konsep adalah Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk: 1. memproyeksikan tingkat permintaan potensial, 2. mengidentifikasi peluang keberhasilan produk, dan 3. memperkitakan tingkat kanibalisasi.  Tahap Pengembangan Produk adalah Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual. Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product). Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan: a. Pengembangan arsitektur produk (product architecture) yang merupakan spesifikasi bagian-bagian, komponen, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan fungsi sesuai dengan apa yang diinginkan. Jadi, arsitektur produk merupakan rencana dasar yang memastikan bahwa konsep produk bakal diimplementasikan. b. Aplikasi desain industri (industrial design), yaitu proses menciptakan dan mengembangkan spesifikasi produk yang dapat mengoptimalkan fungsi, nilai, dan tampilan produk. Aktivitas ini biasanya dilakukan para perancang profesional yang bekerja dalam tim lintas fungsional. c. Penilaian atas persyaratan/kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang selanjutnya bermanfaat untuk memperoleh informasi berkenaan dengan keputusan penetapan harga dan biaya pemasaran lainnya. Tahap Uji Pemasaran: Tujuan tahap ini adalah untuk: 1. memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru, 2. mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan 3. menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.  Tahap Komersialisasi adalah perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Pada prinsipnya, ada 3 komponen strategi peluncuran produk baru, yaitu: Penentuan timing introduksi produk baru. Timing peluncuran produk baru merupakan aspek krusial, baik dari sudut pandang permintaan pelanggan maupun kompetisi. Dalam hal permintaan pelanggan, misalnya, ada tingkat musiman (seasonality) tertentu dalam kategori produk spesifik. Contohnya, penjualan sarung cenderung mencapai puncaknya saat menjelang Lebaran. Penjualan alat tulis dan buku teks biasanya sangat tinggi pada permulaan tahun ajaran baru dan menjelang ujian. Oleh sebab itu, sebaiknya produk baru diperkenalkan menjelang periode permintaan puncak. Bintang film, sutra-dara dan sekaligus produser kondang Jackie Chan biasanya meluncurkan film barunya menjelang tahun baru Imlek, karena saat itu penonton bioskop di kalangan etnis Tionghoa sangat besar. Sementara itu, dalam perspektif kompetisi, apabila diferensiasi produk relatif rendah, maka keputusan untuk secepat mungkin memasuki pasar merupakan pilihan strategik. Pionir cenderung memperoleh keunggulan dalam hal consumer awareness dan pangsa pasar dalam kasus tersebut. Produk Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :  Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki  Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan  Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri  Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya  Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses Arti Penting Orientasi Pemasaran  Penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing  Wirausahawan harus berorientasi konsumen Matriks Produk – Pasar Matriks produk pasar memiliki 4 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar : 1. Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar 2. Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan 3. Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik 4. Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Banyak peluang didalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan di dalam mengerjakan sesuatu. wiraswasta adalah orang yang mencari dan melihat peluang yang tersembunyi dengan gagasan baru, kemudian bekerja mengubah peluang menjadi kenyataan. Keingintahuan dan minat apa yang terjadi merangsang orientasi untuk menelusuri sumber gagasan. Sumber gagasan tersebut diantaranya: 1. Konsumen. Wiraswasta harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen dan memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka. 2. Perusahaan yang sudah ada. Wiraswasta harus selalu menjadi memperhatikan dan mengevaluasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sidah ada sehingga bisa membentukventura baru. 3. Saluran distribusi. Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat bai karena kedekatan mereka dan kebutuhan pasar. 4. Pemerintah. Pemerintah juga merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara. Pertama melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan produk baru. Kedua, memalui peraturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinkan munculnya gagasan produk baru, misalnya peraturan keselamatan kerja memungkinkan munculnya usaha yang dipusatkan pada produk-produkkeselamatan kerja 5. Penelitain dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada