Rabu, 13 Mei 2015

ANALISIS SUBER DAN PENGGUNAAN DANA

Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Selama tahun 2008, Perusahaan PT. Gudang Garam mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000

TUGAS LAPORAN ANALIASIS KEUANGAN (ANALISIS RATIO)

a. Analisis Likuiditas Likuiditas adalah masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Current Ratio Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100% Tahun 2007 Current Ratio = (Rp. 15.027.032/ Rp 7.697.918) x 100% = 1,95% Tahun 2008 Current Ratio = (Rp 17.955.845/ Rp 9.437.259) x 100% = 1,9% Analisa Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 0,05%. Cash Ratio Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100% Tahun 2007 Cash Ratio = (Rp. 289.152/ Rp. 7.697.918) x 100% = 0,037% Tahun 2008 Cash Ratio = (Rp. 411.689/ Rp.9.437.259) x 100% = 0,043% Analisa Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar. Dapat dilihat meningkatnya presentasi cash ratio, yaitu dari 0,037% menjadi 0,043% Working Capital to Total Assets Ratio WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva Tahun 2007 Working Capital to Total Assets Ratio = (15.027.032-7.697.918)/ 21.878.013 = 0,33% Tahun 2008 Working Capital to Total Assets Ratio = (Rp 17.955.845- Rp 9.437.259)/ Rp 24.904.022 = 0,34% Analisa Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto. Setiap Rp 1 assets perusahaan Rp 0,33 untuk tahun 2007 dan 0,34 untuk tahun2008 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar) b. Ratio Solvabilitas Solvabilitas, berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel. Total Debt to Equity Ratio Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100% Tahun 2007 Perputaran Piutang = (Rp.8.474.564/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,63% Tahun 2008 Perputaran Piutang = (Rp.10.359.076/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,71% Analisa Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang. Rasio di samping sebesar 0,63 % dan 0,71 % untuk tahun 2007 dan 2008. Maka kurang dari 100% maka dari itu perusahaan tidak perlu takut tidak bisa membayar hutangnya. Total Debt to Assets Ratio Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100% Tahun 2007 Total Debt to Asset Ratio = (Rp.8.474.564/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,38% Tahun 2008 Total Debt to Asset Ratio = (Rp.10.359.076/ Rp.20.904.022) x 100% = 0,49% Analisa Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 38% untuk 2007 dan 49% untuk 2008, dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang. c. Ratio Profitabilitas / Rentabilitas Profitabilitas/ rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. : Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor) GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100% Tahun 2007 GPM = (Rp.2.485.648/ Rp.13.419.733) x 100% = 0,18% Tahun 2008 GPM = (Rp.2.427.250/ Rp.15.056.347) x 100% = 0,16% Analisa Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,18 tahun 2007 dan 0,16 tahun 2008.. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan. Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih) (Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100% Tahun 2007 NPM = (Rp.710.565/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,032% Tahun 2008 NPM = (Rp.891.358/ Rp.24.904.022) x 100% = 0,035% Analisa Keuntungan netto per rupiah penjualan. setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan netto sebesar Rp 0,032 % dan 0,035% Earning Power of Total Invesment EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100% Tahun 2007 EPTI = (Rp.1.084.495/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,08% Tahun 2008 EPTI = (Rp.1.313.392/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,09% Analisa Kemampuan modal yang di investasikan dalam keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,08 dan Rp 0,09 untuk semua investor.

Selasa, 31 Maret 2015

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TEORI RASIO

Sumber : Buku Akuntansi dan manajemen Keuangan Rumah Sakit Penerbit : Graha Ilmu Penulis : Arfan Ikhsan dan ida Bagus Agung Dharmanegara Bab : 12 Halaman : 251 ANALISIS RASIO Analisis rasio dalam istilah sederhan adalah perbandingan dua kelompok yaitu nilai numeric rupiah atau nilai kuantitas. Analisis rasio mengijinkan evaluasi terhadap item neraca dalam kaitannya dengan beberapa informasi laba rugi untuk menentukan berbagai hubungan di antara item yang di pilih. Rasio dapat diungkapkan dengan menggunakan persentase, nilai numeric, kuantitas, atau berdasarkan per unit. PERBANDINGAN RASIO Rasio digunakan untuk membantu entitas bisnis dalam mengevaluasi hasil keuangan dan ekonomi dari orientasi laba operasi sepanjang periode akuntasi. Rasio sendiri adalah angka sederhana dan kelihatannya memiliki sedikit nilai, rasio tidak secara langsung menunjukan hasil yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Sebagai contoh, perputaran persediaan obat-obatan dari empat kali sebulan tampaknya baik, tetapi sampai perputaran rasio dibandingkan dengan beberapa standar, seperti rata-rata perputaran rasio dalan industri rumah makan untuk jenis rumah makan, nilai yang benar tidak dapat ditentukan. Karena rasio memiliki makna. Hal ini harus dibandingkan dengan standar atau perkembangan dasar rasio. PENGGUNAAN RASIO Umumnya,terdapat tiga kelompok luas dari orang yang tertarik dalam menilai rasio yaitu operasi memagemen internal, kreditor potensial dan kepemilikan organisasi saat ini. Kepemilikan adalah dimiliki seorang, rekanan memilik dua atau lebih pemilik, dan sebuah perusahaan biasanya memiliki sejumlah kepemilikan yang biasa disebut dengan stockholders atau shareholders. Menegemen memiliki tanggung jawab terhadap perlindungan aktiva, pengendalian biaya dan maksimal keuntungan untuk oprasi bisnis. Rasio penilaian adalah sebuah teknik utama yang di gunankan oleh menegemen utunk memonitor kinerja oprasi versus terhadap standar yang di tentukan untuk menentukan tujuan anggaran koprasi telah di terima . rasio tertentu di gunakan untuk mengevaluasi efektivitas oprasi sehari hari guna menilai posisi likuiditas saat ini dan menilai posisi ekonomi lain nya yang mengambarkan tujuan tertentu untuk memuaskan pemilik sebagai kreditor yang baik. Dalam banyak kasus angota kelompok tertarik dalam mengevaluasi rasio yang tidak sesuai terhadap apa arti rasio tertentu . ini menjadi di harapakan ketika setiap kelompok menjelaskan rasio dari perspektif berbeda. MACAM-MACAM RASIO 1. Rasio Likuiditas Lancar Rasio Likuiditas Lancar atau biasa disebutrasio likuidas mengindikasikan kemampuan suatu operasi untuk berjumpa dalam obligasi jangka pendek bagi pembayaran kembali hutang tanpa kesulitan. Laba rugi operasi sebuah bisnis menunjukkan laba operasi (sebelum pajak) atas laba bersih (setelah pajak) tanpa operasi bisnis yang memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban lancar, membiarkan sendiri kewajiban jangka panjangnya. 2. Rasio Lancar Rasio Lancar merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan. Rasio lancar ini di hitung dengan rumus sebagai berikut : Total Aktiva Lancar / Total Utang Lancar Bagaimanapun, aturan umum ini mulai memberikan batas keselamatan untuk oprasi normal yang memiliki sebagian dari aktiva lancar yang mengikat dalam persediaan, yaitu proses oprasi manufaktur dan proses lainnya . Dalam industry rumah sakit , persediaan yang di tangani oleh operasi rumah sakit adalah bentuk ruang kamar pasien yang tersedia untuk di tempati dan ini mencakup bangunan, perlengkapan yang merupakann bagian aktiva tetap sebagai property. Hanya persedian lancar yang ditangani untuk jual kembali oleh operasi rumah sakit merupakan jasa makanan dan minuman , dan persediaan lancar ini menyajikan sesuatu bagian kecil aktiv lancar . setiap rumah sakit harus menentukan angka rasio lancar yang paling efektiv agar dapat memiliki posisi rasio lancar yang tidak akan menimbulkan masalah likuditas ( rasio terlalu rendah ) maupun mengorbankan profitabilitas ( rasio terlalu tinggi ). Apabila angka rasio terlalu tinggi maka hal itu berarti akan terdapat terlalu banyak dana yang tertanam pada modal kerja yang tidak menghasilkan keuntungan. Darminto dan Suryo (2005) mengatakan bahwa kecenderungan angka rasio lancar ini, termasuk juga rasio-rasio lainnya sangatlah penting.bahkan kredit perbankan seringkali masyarakat angka rasio ini tetap pada tingkat angka tertentu, misalkan tidak boleh kkurang dari 2:1. Apabila rumah sakit ternyata tidak mampu mempertahankan angka rasio pada tingkat yang di isyaratkan, bank berhak untuk menarik atau membatalkan perjanjian kreditnya. Pada kasus seperti ini rumah sakit harus senantiasa melakukan penilaian atas jumlah rasio lancar segera menjelang tanggal neraca untuk memastikan bahwa jumlah tersebut berada pada tingkat yang aman. Table 12.4. berikut menampilkan contoh dari bagian aktiva dan kewajiban lancar untuk tahun 2009 dari neraca. Table 12.4. Neraca Lancar selama tahun 2010 AktivaLancar Kewajiban Lancar Kas Rp. 294.000 Piutang kartu kredit Rp. 112.000 Piutang dagang Rp. 68.820 Hutang dagang Rp. 165.000 Surat-surat berharga Rp. 20.000 Biaya-biaya Rp. 50.000 Persediaan Rp. 147.000 Hutang pajak Rp. 209.000 Biaya dibayar dimuka Rp. 149.000 Hutang Hipotek lancar Rp. 260.000 Rp. 790.000 Rp. 684.000 Modal Kerja : AL -KL = Rp. 790.000 - Rp. 684.000 = Rp. 106.900 3. Quick Ratio atau Acid Test Ratio Quick Ratio juga Acid Test Ratio. Sebagai pengukur likuiditas rumah sakit, angka rasio lancar seringkali dapat menyesatkan, mengingat di dalam total aktiva lancar tercakup pula aktiva-aktiva yang tidak likuid, yaitu aktiva yang tidak segera dapat dicairkan menjadi kas, seperti persediaan persekot dan biaya. Untuk mempertajam pengukuran likuiditas seringkali digunakan suatu rasio yang disebut acid test atau quick ratio. Pada rasio ini,altiva lancar yang dipertimbangkan hanyalah aktiva yang segera dapat di cairkan menjadi kas (quick assets). Rasio ini di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kas + Piutang kartu kredit + Piutang dagang + Surat-surat berharga/Total kewajiban lancar Dengan menggunakan neraca diatas, maka kita dapat menghitung quick rasio untuk tahun 2009 adalah : Rp. 294.000 + Rp. 68.820 + Rp. 20.000/ Rp. 684.000 = Rp. 494.900 / Rp. 684.000 = 0,72 :1 4. Rasio Persediaan Walaupun kebanyakan industry jasa hanya mengelola persediaan dalam jumlah kecil, atau bahkan tidak sama sekali, namun sangat dimungkinkan investasi pada persediaan rumah sakit mengoperasikan hadiah atau souvenir took. Dalam kondisi ini, ukuran pengendalian persediaan yang paling bermanfaat adalah perputaran persediaan. Dalam perhitungan rasio cepat, persediaan tersebut tidak di masukan sebagai bagian dari alat bayar (aktiva lancar), karena persediaan tersebut dianggap aktiva yang tidak likuid. Untuk menguji hal ini biasanya digunakan rasio perputaran persediaan yang di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Harga pokok penjualan / Persediaan

Rabu, 21 Januari 2015

HANYA BUTUH BUKTI

Apa kalian para cowo" bahagia. Melihat pasangan anda sedih? apa anda senang melihat pasangan anda menangis? menangis karna masalah yang itu itu saja. masalah yang anda timbul kan sendiri. apa anda tega dengan itu semua!! jika semua itu membuat anda bahagia dan senang. . ulangi lah perbuatan itu semua. jika anda merasakan sedih karna melihat pasangan anda selalu menangis dan sedih. berjanjilah untuk memperbaiki semuanya dan tidak mengulangi lagi. tapi jangan sekedar janji di mulut yang sering di ucap. berjanjilah dengan sungguh" Karena kami "wanita tidak butuh janji tapi butuh bukti!!"

Rabu, 07 Januari 2015

COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM (CBIS) PENGERTIAN (CBIS)

COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM (CBIS) PENGERTIAN (CBIS) Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut. Data Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Sistem Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Berbasis Komputer Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. Sistem Informasi Akuntansi 2. Sistem Informasi Manajemen 3. Sistem Pendukung Keputusan 4. Automasi Kantor (Virtual Office) 5. Sistem Pakar Berikut penjelasan sub-sistem dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer 1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten informasi lain. SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing. Tugas utama sistem informasi ini adalah: • Pengumpulan data • Manipulasi data • Penyimpanan data • Menyediakan dokumen Peran SIA Dalam CBIS • SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. • SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah. 2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya, Sumber daya SIM Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah. Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan. Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier. SIM dan SIA SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan. SIM & EntIS SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System (EntIS) Software Pembuat Laporan Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan laporan khusus mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time horizon.Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS. Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus, misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception. 3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System) Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang. Keputusan terbagi menjadi: - Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin - Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya. Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu: - Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki. - Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin. - Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif. - Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu. 4. SISTEM PAKAR (ES) Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri. Karakteristik Sistem Pakar • Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman. • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru. • Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur). • Memecahkan masalah dengan penalaran. • Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah. Bagian Sistem Pakar User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar. Contoh Sistem Pakar • XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya. • MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri. • PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi. 5. AUTOMASI KANTOR (OA) Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu: • Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan. • Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi. • Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan. • Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat. Tujuan OA • Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja, • Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer. • Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi. Aplikasi OA • Word Processing • E-Mail • Voice Mail • Electronic Calendaring • Audio Conferencing • Video Conferencing • Computer Conferencing • Facsimile • Videotex • Imaging • Desktop Publishing UNSUR-UNSUR SIM BERBASIS KOMPUTER Secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Manusia Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsure manusia supaya Sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu keberhasilan suatu SIM dan hanya manusia yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh SIM. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer Jadi dapat dikatakan manusia adalah para staff komputer professional dan para pemakai (komputer used). 2. Perangkat keras (hardware) Istilah perangkat keras menunjuk kepada perkakas mesin. Perangkat keras tersebut terdiri dari Central Processing Unit (CPU), perkakas pendukung (output devices), perkakas penyimpan (memori), dan perkakas komunikasi. 3. Perangkat lunak (software) Istilah perangkat lunak merujuk kepada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Program komputer adalah instruksi-instruksi yang dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia. 4. Data Data dalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data tersebut yang akan dipilah, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-program supaya menjadi informasi. 5. Prosedur Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi Sistem komputer. Misalnya setiap akses operator komputer kepada pengelola induk harus dilaporkan waktu dan otoritasnya PELAKSANAAN SIM BERBASIS KOMPUTER Secara teknis pelaksanaan SIM Berbasis Komputer meliputi empat tahapan yaitu: 1. Input. Perkakas input berfungsi menyediakan data mentah ke komputer sistem. 2. Pengolahan. Data yang telah diinput kemudian diolah tau diproses oleh CPU sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya. 3. Penyimpanan. Pada saat komputer menjalankan fungsinya, ia mengalirkan dan menyimpan data dalam ruang elektronik yang disebut memori. 4. Output. Setelah informasi diperoleh, informasi tersebut diberikan kepada perangkat output. Kontribusi CBIS Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : - penghematan waktu (time saving) - penghematan biaya (cost saving) - peningkatan efektivitas (effectiveness) - pengembangan teknologi (technology development) - pengembangan personel akuntansi (accounting staff development). Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu: 1. Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP) Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA). 2. Fokus baru pada Informasi (management information sistem – MIS) Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen. 3. Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS) Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer. 4. Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – AO) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office). 5. Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES) Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari materi kuliah SIM. End User Computing Adalah salah satu metode pengembangan sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user). Perkembangan metode ini didukung oleh : 1. Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer; 2. Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia; 3. Perangkat keras yang harganya semakin murah; 4. Perangkat lunak siap pakai semakin banyak. Peranan information specialist (ISp) berubah dari sebagai pengembang menjadi konsultan Justifikasi dan Pengembangan CBIS Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan dihasilkan dengan memanfaatkan sistem berbasis komputer. Sedangkan keadaan Sekarang biaya komputerisasi dihitung dengan ukuran kuantitatif maupun kualitatif. Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga, tetapi seberapa berhagakan laporan tersebut ? Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir. Salah satu pendekatannya adalah dimana perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Hal tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis. Umumnya ada banyak factor yang memberi kontribusi pada laba, dan memisahkan salah satu adalah hal yang nyaris mustahil. Karena sukarnya mengukur nilai CBIS, perusahaan sangat hati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem tersebut. Manajer dan staf banyak menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dampak sistem tersebut pada oganisasi. Menjustifikasi CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif adalah langkah kunci dalam mencapai sumberdaya yang berharga tersebut. Pengembangan CBIS Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC). Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Tahap Perencanaan, Tahap Analisis, Tahap Rancangan, Tahap Penerapan, Tahap Penggunaan. SUMBER: Saepudin, Asep. (2007). Sistem informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-informasi-berbasis-komputer.html Deka, Annes. (2012). Pengertian sistem informasi berbasis komputer dengan contoh sistem pakar. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://annesdecha.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html Vanta, Rivany. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://rivanyvanta.blogspot.com/2011/10/evolusi-sistem-informasi-berbasis.html Sumarta, Sagiman. (2010). Pengantar system informasi berbasis komputer. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://sagimansumarta.files.wordpress.com/2010/01/apsi.pdf Abidin, Muhammad Zaenal. (2011). Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis komputer. Diakses 110 Oktober,2012, dari http://www.masbied.net/2011/08/28/sistem-informasi-manajemen-sim-berbasis-komputer/ Proboyekti, Umi. (?). Konsep sistem informasi. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/KonsepSI.pdf YULIDC. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/ Kutu komputer. (2009). Sistem informasi berbasis komputer. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://kutukomputer.net23.net/ Ibnu .(2010).Sistem informasi berbasis komputer. Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://djgbierz.blogspot.com/2010/10/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html Ekky. (2012). Pengertian sistem informasi berbasis komputer dengan contoh sistem pakar. Diakses 11 Oktober, 2012, dari http://ekky-psikologi08.blogspot.com/2012/04/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html http://4jipurnomo.wordpress.com/computer-based-information-system-cbis/