Rabu, 13 Mei 2015
ANALISIS SUBER DAN PENGGUNAAN DANA
Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Selama tahun 2008, Perusahaan PT. Gudang Garam mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000
TUGAS LAPORAN ANALIASIS KEUANGAN (ANALISIS RATIO)
a. Analisis Likuiditas
Likuiditas adalah masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Current Ratio
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2007
Current Ratio =
(Rp. 15.027.032/ Rp 7.697.918) x 100% = 1,95%
Tahun 2008
Current Ratio =
(Rp 17.955.845/ Rp 9.437.259) x 100% = 1,9%
Analisa
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 0,05%.
Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2007
Cash Ratio =
(Rp. 289.152/ Rp. 7.697.918) x 100% = 0,037%
Tahun 2008
Cash Ratio =
(Rp. 411.689/ Rp.9.437.259) x 100% = 0,043%
Analisa
Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar. Dapat dilihat meningkatnya presentasi cash ratio, yaitu dari 0,037% menjadi 0,043%
Working Capital to Total Assets Ratio
WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva
Tahun 2007
Working Capital to Total Assets Ratio =
(15.027.032-7.697.918)/ 21.878.013 = 0,33%
Tahun 2008
Working Capital to Total Assets Ratio =
(Rp 17.955.845- Rp 9.437.259)/ Rp 24.904.022 = 0,34%
Analisa
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja netto. Setiap Rp 1 assets perusahaan Rp 0,33 untuk tahun 2007 dan 0,34 untuk tahun2008 terdiri dari modal kerja (aktiva lancar)
b. Ratio Solvabilitas
Solvabilitas, berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.
Total Debt to Equity Ratio
Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2007
Perputaran Piutang =
(Rp.8.474.564/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,63%
Tahun 2008
Perputaran Piutang =
(Rp.10.359.076/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,71%
Analisa
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang.
Rasio di samping sebesar 0,63 % dan 0,71 % untuk tahun 2007 dan 2008. Maka kurang dari 100% maka dari itu perusahaan tidak perlu takut tidak bisa membayar hutangnya.
Total Debt to Assets Ratio
Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2007
Total Debt to Asset Ratio =
(Rp.8.474.564/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,38%
Tahun 2008
Total Debt to Asset Ratio =
(Rp.10.359.076/ Rp.20.904.022) x 100% = 0,49%
Analisa
Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 38% untuk 2007 dan 49% untuk 2008, dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang.
c. Ratio Profitabilitas / Rentabilitas
Profitabilitas/ rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. :
Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor)
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2007
GPM =
(Rp.2.485.648/ Rp.13.419.733) x 100% = 0,18%
Tahun 2008
GPM =
(Rp.2.427.250/ Rp.15.056.347) x 100% = 0,16%
Analisa
Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,18 tahun 2007 dan 0,16 tahun 2008..
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan.
Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih)
(Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2007
NPM =
(Rp.710.565/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,032%
Tahun 2008
NPM =
(Rp.891.358/ Rp.24.904.022) x 100% = 0,035%
Analisa
Keuntungan netto per rupiah penjualan. setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan netto sebesar Rp 0,032 % dan 0,035%
Earning Power of Total Invesment
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2007
EPTI =
(Rp.1.084.495/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,08%
Tahun 2008
EPTI =
(Rp.1.313.392/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,09%
Analisa
Kemampuan modal yang di investasikan dalam keseluruhan Aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan Rp 0,08 dan Rp 0,09 untuk semua investor.
Langganan:
Postingan (Atom)